Newestindonesia.co.id, TBC (Tuberkulosis) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang organ lain seperti tulang, otak, ginjal, atau kelenjar getah bening. TBC menyebar melalui udara ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara.
Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia. Penyakit ini bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat, namun dapat disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan yang benar dan teratur.
Menurut data Kemenkes RI, Dengan lebih dari 1 juta kasus dan 125.000 kematian setiap tahunnya, TBC menjadi ancaman kesehatan serius masyarakat. Saat ini, Indonesia menempati peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia, dengan beberapa provinsi di Jawa, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan sebagai penyumbang kasus tertinggi, masing-masing mencatat lebih dari 40.000 kasus.
Gejala TBC
Gejala TBC paru yang paling umum meliputi:
- Batuk terus-menerus selama lebih dari 2 minggu
- Batuk berdahak, terkadang berdarah
- Demam berkepanjangan
- Berkeringat di malam hari
- Berat badan menurun drastis tanpa sebab jelas
- Lemas dan mudah lelah
- Nafsu makan menurun
- Nyeri dada saat bernapas atau batuk
Jika TBC menyerang organ selain paru-paru, gejalanya bisa berbeda tergantung organ yang terinfeksi.
Cara Penyembuhan TBC
Penyembuhan TBC memerlukan pengobatan dengan antibiotik khusus dalam jangka waktu yang cukup lama. Berikut langkah-langkah penyembuhannya:
1. Pemeriksaan dan Diagnosis
Jika seseorang menunjukkan gejala TBC, dokter akan melakukan serangkaian tes seperti:
- Tes dahak untuk melihat bakteri TBC
- Rontgen dada
- Tes Mantoux atau tes kulit tuberkulin
- Tes darah untuk TBC
2. Pengobatan TBC
Pengobatan TBC menggunakan kombinasi antibiotik standar selama 6 bulan tanpa putus, yaitu:
- Fase awal (2 bulan): Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan Etambutol
- Fase lanjutan (4 bulan): Isoniazid dan Rifampisin
Obat-obatan ini tersedia secara gratis di Puskesmas dan rumah sakit pemerintah di Indonesia. Penting untuk tidak menghentikan pengobatan sebelum waktunya, karena dapat menyebabkan TBC menjadi kebal obat (TBC resistan).
3. Pengawasan Minum Obat (PMO)
Pasien TBC disarankan memiliki pendamping atau Pengawas Minum Obat (PMO) yang membantu memastikan obat diminum setiap hari sesuai jadwal. Ini sangat penting untuk mencegah kegagalan pengobatan atau resistensi obat.
4. Pola Hidup Sehat
Selama masa pengobatan, penderita TBC juga harus menjaga daya tahan tubuh dengan:
- Makan makanan bergizi
- Istirahat cukup
- Tidak merokok
- Menghindari stres berlebih
- Memakai masker saat batuk agar tidak menularkan ke orang lain
Bisakah TBC Sembuh Total?
Ya, TBC bisa sembuh total jika pengobatan dijalankan dengan disiplin sampai selesai. Namun, jika pengobatan tidak tuntas, TBC bisa kambuh atau menjadi lebih sulit diobati karena resistensi obat.
Pencegahan TBC
- Imunisasi BCG: Diberikan pada bayi untuk mencegah TBC berat
- Hidup bersih dan sehat: Menjaga kebersihan rumah dan ventilasi udara
- Menghindari kontak erat dengan penderita TBC aktif
- Pemeriksaan rutin bagi orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC
Kesimpulan
TBC adalah penyakit menular serius namun bisa disembuhkan. Kunci utama penyembuhannya adalah diagnosis dini, pengobatan yang tepat, disiplin minum obat, dan dukungan lingkungan. Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala TBC, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sumber: Berbagai sumber, Editor: DAW
