Newestindonesia.co.id, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Akbar Buchari menilai pendidikan kewirausahaan perlu untuk dikenalkan kepada generasi muda sedini mungkin melalui integrasi kurikulum nasional.
“Kalau kita ingin Indonesia jadi negara maju pada 2045, kita harus mulai dari sekolah dasar dan menegah. Kita harus mencetak generasi yang kreatif, tahan banting, dan mampu melihat peluang. Kewirausahaan itu bukan hanya soal bisnis, tapi soal pola pikir dan cara pandang,” kata Akbar dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis, Dikutip Antara.
Akbar melanjutkan, tantangan utama kewirausahaan Indonesia hari ini tidak hanya berkutat pada soal permodalan, tapi lebih dalam lagi menyangkut pembentukan karakter, mentalitas, serta ekosistem yang berkelanjutan.
“Perlunya pendekatan yang menyeluruh mulai dari aspek pendidikan, pembiayaan, teknologi, hingga kolaborasi lintas sektor,” ujar dia.
Selain pendidikan, HIPMI juga mendorong penguatan akses pembiayaan yang lebih inovatif dan inklusif bagi UMKM, serta pemanfaatan teknologi untuk mendukung pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
Akbar menilai, dukungan terhadap infrastruktur digital, kemudahan akses pasar, serta perlindungan hukum juga menjadi bagian penting dari upaya ini.
Lebih lanjut, Akbar juga menekankan pentingnya membangun jejaring kolaboratif antara pelaku usaha, pemerintah, dan dunia internasional.
Diplomasi ekonomi, menurut dia, tidak boleh hanya menjadi domain kementerian, tetapi juga harus melibatkan pengusaha muda sebagai duta pertumbuhan dan inovasi Indonesia di mata dunia.
“Kami ingin pemerintah melihat kewirausahaan sebagai fondasi strategis menuju Indonesia Emas 2045. Ini adalah momentum untuk menyatukan arah, agar kebijakan pemerintah dan semangat pengusaha muda bisa bergerak seiring,” ujar Ketua Bidang UMKM, Koperasi & Kewirausahaan BPP HIPMI, Arief Satria Kurniagung.
Menurutnya, peran UMKM dan wirausaha muda tidak bisa dilepaskan dari transformasi ekonomi nasional.
“Dari tangan-tangan mereka lahir solusi konkret, lapangan kerja baru, dan inovasi yang menjawab kebutuhan zaman,” kata Arief.
Editor: DAW
